Selasa, 19 November 2024

(Undisturbed soil sample)

PENGAMBILAN SAMPEL TANAH TIDAK TERGANGGU (Undisturbed soil sample)

        Praktikum pengambilan sampel tanah tidak terganggu adalah salah satu teknik yang digunakan untuk memperoleh sampel tanah yang mencerminkan kondisi asli tanah tanpa adanya perubahan fisik, kimia, maupun struktur yang signifikan. Teknik ini penting dalam berbagai penelitian dan aplikasi, terutama dalam bidang geologi, pertanian, dan ilmu lingkungan, untuk memastikan bahwa analisis yang dilakukan mencerminkan keadaan alami tanah.

1.    Latar Belakang

        Pengambilan sampel tanah adalah langkah pertama yang sangat penting dalam penelitian tanah. Kualitas dan akurasi hasil analisis sangat bergantung pada cara sampel diambil. Sampel tanah yang "terganggu" adalah sampel yang telah mengalami perubahan bentuk atau komposisi akibat proses pengambilan, seperti kompresi atau pemisahan lapisan tanah. Sementara itu, sampel tanah yang "tidak terganggu" adalah sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga strukturnya tetap utuh, yang memungkinkan analisis lebih akurat terhadap sifat fisik, kimia, dan biologi tanah di lapangan.

2.    Tujuan Pengambilan Sampel Tanah Tidak Terganggu

Tujuan utama dari pengambilan sampel tanah tidak terganggu adalah untuk:

  1. Mempertahankan Struktur Tanah: Sampel yang tidak terganggu memungkinkan pengamatan terhadap struktur tanah yang asli, termasuk porositas, konsistensi, dan distribusi partikel tanah.
  2. Analisis Sifat Fisik dan Kimia Tanah: Sampel yang tidak terganggu memberi hasil analisis yang lebih tepat untuk sifat-sifat seperti kepadatan tanah, kadar air, kapasitas tukar kation (CEC), dan konsentrasi unsur hara dalam tanah.
  3. Studi Kekuatan Tanah: Pada beberapa aplikasi, seperti dalam konstruksi atau studi erosi, pemahaman terhadap kekuatan tanah dan kemampuan tanah dalam menyerap air sangat penting.

3.    Metode Pengambilan Sampel Tanah Tidak Terganggu

teknik yang digunakan pada praktikum dasar-dasar ilmu tanah untuk pengambilan sampel tanah tidak terganggu antara lain:

  1. Sampel Intact (Cincin) / Core Sampling: Menggunakan alat coring atau cincin logam yang memungkinkan pengambilan tanah dalam bentuk silinder utuh. Sampel ini cocok untuk analisis kepadatan dan struktur tanah.
  2. Pit Sampling: Menggali pit atau lubang tanah dengan hati-hati untuk mengambil sampel tanah dari berbagai kedalaman. Setelah sampel diambil, lapisan tanah yang terangkat perlu diletakkan kembali dengan hati-hati untuk menghindari gangguan lebih lanjut.

4.    Tantangan dalam Pengambilan Sampel Tanah Tidak Terganggu

Meskipun pengambilan sampel tanah tidak terganggu penting untuk akurasi data, beberapa tantangan dalam pelaksanaannya antara lain:

  1. Kesulitan dalam Pengambilan di Tanah Padat atau Keras: Tanah yang sangat keras atau berbatu mungkin sulit untuk diambil sampelnya tanpa merusak struktur tanah.
  2. Kemungkinan Kerusakan Struktur Tanah: Penggunaan alat yang tidak tepat atau teknik yang kurang hati-hati bisa menyebabkan gangguan pada sampel yang diambil.
  3. Keterbatasan Biaya dan Waktu: Pengambilan sampel yang tidak terganggu seringkali membutuhkan lebih banyak waktu dan biaya dibandingkan dengan metode sampel yang terganggu.

5.    Pentingnya Pengambilan Sampel Tanah Tidak Terganggu

Pengambilan sampel tanah yang tidak terganggu sangat penting dalam penelitian ilmiah yang memerlukan data yang akurat dan representatif. Ini termasuk analisis untuk keperluan agronomi, konservasi tanah, penelitian perubahan iklim, dan dalam pembangunan infrastruktur yang memerlukan pemahaman mendalam tentang perilaku tanah.

Secara keseluruhan, praktikum pengambilan sampel tanah tidak terganggu bertujuan untuk memastikan integritas sampel tanah yang diambil, sehingga data yang dihasilkan dapat digunakan untuk memberikan gambaran yang lebih akurat mengenai sifat tanah di lapangan.

6. Metodologi

    Praktikum pengambilan sampel tanah tidak terganggu dilaksanakan pada: 13 November 2024 di Kebun kopi Politeknik Negeri Jember

    Alat yang digunakan untuk praktikum ini yaitu :
1. Tabung besi silinder khusus untuk pengambilan sampel tanah
2. Palu khusus
3. Pisau/Sekop

Cara kerja pengambilan sampel tanah tidak terganggu yaitu:
1. Bersihkan terlebih dauhulu area yang akan diambil sampel tanahnya
2. Silinder besi pertama diletakkan di area yang telah ditentukan
3. Pukul- pukul menggunakan palu khusus sampai masuk hingga menyisakan 3/4 silinder
4. Letakkan ssilinder besi kedua sejajar dengan silinder besi pertama
5. Pukul hingga rata
6. Ambil silinder besi yang berada paling bawah menggunakan sekop/pisau
7. Bersihkan pinggiran dari silinder besi tersebut
8. Tutup
9. Simpan









Rabu, 06 November 2024

MENGAMATI WARNA TANAH METODE MUNSELL (HVC)

Sistem warna Munsell merupakan cara untuk mengidentifikasi dan mencocokkan warna secara visual menggunakan pendekatan ilmiah. Albert Munsell adalah seorang pemikir ilmiah sekaligus seniman yang menginginkan agar para seniman dan ilmuwan memiliki sistem yang memudahkan mereka mengekspresikan warna secara konkret.

Munsell HVC adalah ruang warna yang terdiri dari tiga variabel penting, yaitu Hue, Value, dan Chroma. Ketiga variabel ini merupakan bagian dari sistem warna Munsell yang dikembangkan oleh Albert H. Munsell, seorang seniman dan pendidik asal Amerika. Priandana, K., & Sukarman, S. (2014).

1.      Hue

Merupakan spektrum warna yang dominan, seperti merah, hijau, biru, dan lain-lain. Dalam sistem Munsell, warna-warna ini diberi kode huruf.

2.      Value

Menyatakan gelap terangnya warna berdasarkan banyaknya pantulan sinar. Dalam sistem Munsell, nilai ditunjukkan dengan angka, seperti 2, 4, 6, dan seterusnya.

3.      Chroma

Menunjukkan gradasi warna dari kelabu atau putih netral ke warna lainnya. Dalam sistem Munsell, kroma ditunjukkan dengan angka, biasanya dalam kisaran 2-14. 

Sistem warna Munsell didasarkan pada model tiga dimensi, di mana setiap warna terdiri dari tiga atribut tersebut. Dalam sistem ini, warna-warna dijelaskan menggunakan konsep bola sehingga semua warna dapat terlihat dan dapat dijelaskan terkait satu sama lain. 


Color Chart, Munsell System





MANFAAT WARNA TANAH PADA PERTANIAN


Warna tanah memberikan informasi penting yang dapat membantu petani memahami kondisi tanah serta potensi pertumbuhannya. Berikut adalah beberapa manfaat warna tanah untuk pertanian:

1.    Menunjukkan Kandungan Organik: Tanah berwarna gelap, terutama hitam atau cokelat tua, biasanya mengandung bahan organik yang tinggi. Bahan organik ini penting untuk kesuburan tanah karena membantu mempertahankan kelembaban dan menyediakan nutrisi bagi tanaman.

2.      Menandakan Kelembaban: Warna tanah bisa menunjukkan tingkat kelembaban tanah. Tanah yang lembab biasanya berwarna lebih gelap daripada tanah kering. Hal ini penting untuk membantu petani menentukan waktu penyiraman atau mengetahui potensi retensi air dalam tanah.

3.   Mengidentifikasi Kandungan Mineral: Warna tanah juga bisa menjadi indikasi jenis mineral yang ada. Misalnya, tanah berwarna merah atau kuning biasanya menunjukkan adanya oksida besi, sedangkan tanah berwarna keputihan mungkin mengandung kapur atau pasir. Kandungan mineral ini memengaruhi kesuburan dan struktur tanah.

4.  Menilai Aerasi Tanah: Tanah berwarna abu-abu atau kebiruan sering kali menandakan kondisi anaerob atau kekurangan oksigen, yang biasanya terjadi di tanah yang terlalu jenuh air. Kondisi ini kurang ideal untuk pertumbuhan akar tanaman, sehingga petani dapat mengetahui perlunya drainase yang baik.

5.      Sebagai Petunjuk Kesuburan Tanah: Secara umum, tanah yang subur memiliki warna yang lebih gelap karena kaya akan bahan organik dan mineral. Sebaliknya, tanah yang terang atau memudar biasanya memiliki kesuburan yang lebih rendah, sehingga petani bisa merencanakan pemupukan yang lebih baik.

Dengan memahami warna tanah, petani dapat membuat keputusan yang lebih tepat mengenai pengolahan tanah, kebutuhan pupuk, dan strategi penyiraman untuk mendukung pertumbuhan tanaman secara optimal.

Warna tanah dapat menjadi indikator untuk menentukan tingkat kesuburan tanah, kandungan bahan organik, aerasi, dan drainase. Berikut adalah beberapa warna tanah dan artinya:

·        Tanah coklat gelap: Warna tanah yang baik, menunjukkan kandungan bahan                   organik tinggi, stabilitas agregat, dan kesuburan yang tinggi. 

·         Tanah hitam: Menunjukkan kandungan bahan organik yang tinggi. 

·         Tanah merah: Menunjukkan adanya oksidasi bebas. 

·         Tanah abu-abu atau kebiruan: Menunjukkan adanya reduksi. 

·       Tanah berwarna kuning: Disebabkan oleh kandungan besi yang membentuk                  mineral limonit. 

Warna tanah yang tua menunjukkan kesuburan yang tinggi, karena menunjukkan tingkat penumpukan hara-hara yang terjadi. Sedangkan warna tanah yang terang umumnya disebabkan karena kuarsa, yaitu mineral yang nilai gizinya kurang. 





METODE WARNA TANAH MUNSELL (HVC)

Metode warna tanah Munsell adalah sistem yang digunakan untuk mengidentifikasi warna tanah secara ilmiah dan konsisten. Sistem ini mengklasifikasikan warna tanah berdasarkan tiga komponen utama:

  1. Hue (Corak): Hue menunjukkan jenis warna utama pada tanah, seperti merah (R), kuning (Y), atau kombinasi keduanya (YR). Contohnya, corak "10YR" menunjukkan warna kuning yang sedikit kemerahan. Hue ini mengindikasikan kandungan mineral atau oksida besi dalam tanah.
  2. Value (Kecerahan): Value menunjukkan tingkat terang atau gelapnya warna tanah pada skala dari 0 (hitam) hingga 10 (putih). Semakin rendah nilainya, semakin gelap warna tanah tersebut. Kecerahan ini sering terkait dengan kandungan organik atau kelembaban tanah.
  3. Chroma (Intensitas/Saturasi): Chroma mengukur intensitas atau kejernihan warna pada skala dari 0 (netral atau abu-abu) hingga 8 (sangat cerah). Semakin tinggi nilai chroma, semakin intens atau cerah warnanya. Ini sering mengindikasikan aerasi dan drainase tanah; tanah dengan drainase baik cenderung memiliki chroma lebih tinggi.

Contoh Penentuan Warna Tanah dengan Sistem Munsell

Contoh penulisan warna tanah dalam sistem Munsell adalah "10YR 5/3":

  • 10YR = Hue, menunjukkan warna utama (kuning kemerahan).
  • 5 = Value, menunjukkan tingkat kecerahan (sedang, cenderung terang).
  • 3 = Chroma, menunjukkan intensitas warna yang rendah.

Sistem Munsell membantu ilmuwan tanah, agronom, dan petani mengidentifikasi warna tanah dengan standar yang seragam sehingga dapat membandingkan kondisi tanah di berbagai lokasi atau waktu secara konsisten.


The Munsell color chart as used by the World Color Survey. 



WARNA YANG DIDAPAT PADA PRAKTIKUM


1.    Aril

Warna : 7.5 YR / 3 / 2

Bentuk : Granula

Kedalaman : ±5 cm

Lokasi : Lahan Budidaya Tanaman Okra - Mangli, Kaliwates, Jember

2.    Izzam

Warna : 10 YR / 6 / 6

Bentuk : Angular Blocky

Kedalaman : ±30 cm

Lokasi : Gumuk Perumahan

3.    Raffa

Warna : 10 YR / 4 / 4

Bentuk : Subangular blocky

Kedalaman : ±20 cm

Lokasi : Ladang, Kebonsari Jember




Sampel tanah Aril


Sampel Tanah Raffa

Sampel Tanah Izzam







(Undisturbed soil sample)

PENGAMBILAN SAMPEL TANAH TIDAK TERGANGGU (Undisturbed soil sample)           Praktikum pengambilan sampel tanah tidak terganggu adalah salah...