PRAKTIKUM – DASAR DASAR ILMU TANAH
PENGAMBILAN SAMPEL TANAH TERGANGGU & MENGAMATI TEKSTUR SAMPEL TANAH DENGAN TEKNIK JAR METHOD DAN SENSORY
A. PENGERTIAN DAN TUJUAN PENGAMBILAN SAMPEL TANAH
Pengambilan sampel tanah merupakan tahap awal yang sangat penting dalam uji tanah, karena dengan pengambilan contoh tanah yang benar akan menjamin bahwa tanah yang akan dianalisis dilabolatorium benar-benar area yang akan diamati.
B. PEMILIHAN LOKASI DAN TITIK PENGAMBILAN SAMPEL
Pemilihan titik dapat dilakukan secara Diagonal, Zigzag, Menyilang, maupun pola lainnya. Jumlah titik tersebut dapat ditentukan berdasarkan panjang lahan ataupun luas area permukaan lahan. Dalam praktikum ini lahan yang digunakan untuk pengambilan sampel tanah terganggu adalah kebun kopi Politeknik Negeri Jember dengan luasan 72m x 72m (Jumlah titik sampel minimum adalah 10-16 titik).
![]() |
Gambar 1. Macam- macam pola pengambilan sampel tanah |
C. TABEL JUMLAH MINIMUM TITIK GALIAN SAMPEL TANAH BERDASARKAN PANJANG LAHAN ATAUPUN LUASAN LAHAN
![]() |
Gambar 2. Jumlah titik minimum pengambilan sampel tanah |
D. TEKNIS PELAKSANAAN
1. Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1. Bor tanah2. Pisau
3. Nampan
4. Label kertas
5. Meteran
![]() |
Gambar 3. Bor tanah (Auger) Sumber: Wcfhire |
![]() |
Gambar 4. Nampan plastik |
2. Langkah - langkah pengambilan sampel tanah terganggu
- Bersihkan terlebih dahulu permukaan tanah dari vegetasi dan penghalang seperti contoh batu, daun, sampah, dan penghalang lainya sebelum pengeboran.- Bor tanah dipelintir masuk ke dalam searah jarum jam hingga sub-kedalaman sample yang dinginkan (20cm, 40cm, 60cm).
- Ditarik keluar (Sambil diputar berlawanan arah jarum jam agar sedikit lebih mudah untuk mengeluarkannya).
- Masukan sampel yang telah diambil ke dalam nampan dan di beri label sesuai kedalaman yang dimbil.
![]() |
Gambar 7. Pengambilan sampel tanah |
![]() |
Gambar 8. Pengambilan tanah dari Bor tanah |
![]() |
Gambar 9. Sampel tanah yang berhasil didapatkan |
TEKNIK JAR METHOD DAN SENSORY
APA ITU TEKSTUR TANAH?
Tekstur tanah adalah pembagian ukuran butir-butir tanah. Butir yang paling kecil adalah butir liat, diikuti butir debu, pasir, dan kerikil. Tekstur tanah dikatakan baik apabila antara pasir, debu, dan liat mempunyai komposisi hampir seimbang. Tanah seperti ini disebut tanah lempung. Semakin halus butir-butir tanah maka semakin kuat tanah tersebut memegang air dan unsur hara. Tanah yang mempunyai kandungan liat terlalu tinggi akan sulit diolah, karena tanah jenis ini akan sulit melewatkan air sehingga bila tanahnya datar akan cenderung tergenang dan pada tanah berlereng erosinya tinggi. Sedangkan tanah dengan butir-butir terlalu kasar (pasir) tidak dapat menahan air dan unsur hara, sehingga tanaman yang tumbuh pada jenis tanah ini mudah mengalami kekeringan dan kekurangan hara.
1. Liat
2. Liat berdebu
3. Liat berpasir
4. Lempung
5. Lempung berliat
6. Lempung liat berpasir
7. Lempung liat bedebu
8. Lempung berpasir
9. Lempung berdebu
10. Pasir
11. Pasir berlempung
12. Debu
PRAKTIKUM TEKSTUR TANAH MENGGUNAKAN JAR METHOD
Alat dan bahan :
1. Toples plastik bening
2. Air
3. Sabun/ekonomi cair
4. Sampel tanah
5. Pengaduk
Teknis pelaksanaan :
a. Hancurkan atau perkecil terlebih dahulu sampel tanah dan bersihkan dari kotoran seperti bebatuan, dedaunan, dll.
b. Masukan kedalam toples plastik bening dan diisi air hingga setengah toples
c. Berikan 1-2 tetes sabun cair
d. Aduk merata selama 5-10 menit
e. Beri label dan tanggal pada toples
f. Diamkan selama 1 minggu
![]() |
Gambar 2. Sampel tanah diisi air hingga setengah toples |
![]() |
Gambar 3. Mengaduk selama 5-10 menit |
DATA DAN HASIL PENGAMATAN
Hasil pengamatan menggunakan metode jar membentuk lapisan-lapisan yakni lapisan pasir, silt (debu), dan clay (liat). Lapisan-lapisan tersebut diukur menggunakan penggaris :PRKATIKUM TEKSTUR TANAH MENGGUNAKAN METODE SENSORY
Alat dan bahan :
1. Sampel tanah
2. Air
3. Penggaris
Teknis pelaksanaan :
a. Sampel tanah diberi sedikit air hingga lunak dan dapat dibentuk seperti bola.
b. Setelah sampel tanah menjadi lunak dan berbentuk bola, kemudian dipipihkan seperti pita panjang menggunakan jari-jari secara perlahan.
c. Jika sampel tanah terjatuh atau terputus, ukur sampel tanah yang terputus menggunakan penggaris dan dicatat (>2,5cm, 2,5cm dan >5cm), ulangi hingga mendapatkan 3 sampel pengukuran.
d. Ambil sedikit sampel dan beri air hingga halus dan rasakan menggunakan tangan, sampel tanah akan terbagi menjadi 3 yaitu gritty/kasar, smooth/halus, dan lengket.
![]() |
Gambar 5. Sampel tanah dilunakkan dan dibentuk bola |
![]() |
Gambar 7. Percobaan kedua 7,5 cm |
![]() |
Gambar 8. Percobaan ketiga 6 cm |
![]() |
Gambar 9. Merasakan tekstur tanah |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar