Selasa, 19 November 2024

(Undisturbed soil sample)

PENGAMBILAN SAMPEL TANAH TIDAK TERGANGGU (Undisturbed soil sample)

        Praktikum pengambilan sampel tanah tidak terganggu adalah salah satu teknik yang digunakan untuk memperoleh sampel tanah yang mencerminkan kondisi asli tanah tanpa adanya perubahan fisik, kimia, maupun struktur yang signifikan. Teknik ini penting dalam berbagai penelitian dan aplikasi, terutama dalam bidang geologi, pertanian, dan ilmu lingkungan, untuk memastikan bahwa analisis yang dilakukan mencerminkan keadaan alami tanah.

1.    Latar Belakang

        Pengambilan sampel tanah adalah langkah pertama yang sangat penting dalam penelitian tanah. Kualitas dan akurasi hasil analisis sangat bergantung pada cara sampel diambil. Sampel tanah yang "terganggu" adalah sampel yang telah mengalami perubahan bentuk atau komposisi akibat proses pengambilan, seperti kompresi atau pemisahan lapisan tanah. Sementara itu, sampel tanah yang "tidak terganggu" adalah sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga strukturnya tetap utuh, yang memungkinkan analisis lebih akurat terhadap sifat fisik, kimia, dan biologi tanah di lapangan.

2.    Tujuan Pengambilan Sampel Tanah Tidak Terganggu

Tujuan utama dari pengambilan sampel tanah tidak terganggu adalah untuk:

  1. Mempertahankan Struktur Tanah: Sampel yang tidak terganggu memungkinkan pengamatan terhadap struktur tanah yang asli, termasuk porositas, konsistensi, dan distribusi partikel tanah.
  2. Analisis Sifat Fisik dan Kimia Tanah: Sampel yang tidak terganggu memberi hasil analisis yang lebih tepat untuk sifat-sifat seperti kepadatan tanah, kadar air, kapasitas tukar kation (CEC), dan konsentrasi unsur hara dalam tanah.
  3. Studi Kekuatan Tanah: Pada beberapa aplikasi, seperti dalam konstruksi atau studi erosi, pemahaman terhadap kekuatan tanah dan kemampuan tanah dalam menyerap air sangat penting.

3.    Metode Pengambilan Sampel Tanah Tidak Terganggu

teknik yang digunakan pada praktikum dasar-dasar ilmu tanah untuk pengambilan sampel tanah tidak terganggu antara lain:

  1. Sampel Intact (Cincin) / Core Sampling: Menggunakan alat coring atau cincin logam yang memungkinkan pengambilan tanah dalam bentuk silinder utuh. Sampel ini cocok untuk analisis kepadatan dan struktur tanah.
  2. Pit Sampling: Menggali pit atau lubang tanah dengan hati-hati untuk mengambil sampel tanah dari berbagai kedalaman. Setelah sampel diambil, lapisan tanah yang terangkat perlu diletakkan kembali dengan hati-hati untuk menghindari gangguan lebih lanjut.

4.    Tantangan dalam Pengambilan Sampel Tanah Tidak Terganggu

Meskipun pengambilan sampel tanah tidak terganggu penting untuk akurasi data, beberapa tantangan dalam pelaksanaannya antara lain:

  1. Kesulitan dalam Pengambilan di Tanah Padat atau Keras: Tanah yang sangat keras atau berbatu mungkin sulit untuk diambil sampelnya tanpa merusak struktur tanah.
  2. Kemungkinan Kerusakan Struktur Tanah: Penggunaan alat yang tidak tepat atau teknik yang kurang hati-hati bisa menyebabkan gangguan pada sampel yang diambil.
  3. Keterbatasan Biaya dan Waktu: Pengambilan sampel yang tidak terganggu seringkali membutuhkan lebih banyak waktu dan biaya dibandingkan dengan metode sampel yang terganggu.

5.    Pentingnya Pengambilan Sampel Tanah Tidak Terganggu

Pengambilan sampel tanah yang tidak terganggu sangat penting dalam penelitian ilmiah yang memerlukan data yang akurat dan representatif. Ini termasuk analisis untuk keperluan agronomi, konservasi tanah, penelitian perubahan iklim, dan dalam pembangunan infrastruktur yang memerlukan pemahaman mendalam tentang perilaku tanah.

Secara keseluruhan, praktikum pengambilan sampel tanah tidak terganggu bertujuan untuk memastikan integritas sampel tanah yang diambil, sehingga data yang dihasilkan dapat digunakan untuk memberikan gambaran yang lebih akurat mengenai sifat tanah di lapangan.

6. Metodologi

    Praktikum pengambilan sampel tanah tidak terganggu dilaksanakan pada: 13 November 2024 di Kebun kopi Politeknik Negeri Jember

    Alat yang digunakan untuk praktikum ini yaitu :
1. Tabung besi silinder khusus untuk pengambilan sampel tanah
2. Palu khusus
3. Pisau/Sekop

Cara kerja pengambilan sampel tanah tidak terganggu yaitu:
1. Bersihkan terlebih dauhulu area yang akan diambil sampel tanahnya
2. Silinder besi pertama diletakkan di area yang telah ditentukan
3. Pukul- pukul menggunakan palu khusus sampai masuk hingga menyisakan 3/4 silinder
4. Letakkan ssilinder besi kedua sejajar dengan silinder besi pertama
5. Pukul hingga rata
6. Ambil silinder besi yang berada paling bawah menggunakan sekop/pisau
7. Bersihkan pinggiran dari silinder besi tersebut
8. Tutup
9. Simpan









Rabu, 06 November 2024

MENGAMATI WARNA TANAH METODE MUNSELL (HVC)

Sistem warna Munsell merupakan cara untuk mengidentifikasi dan mencocokkan warna secara visual menggunakan pendekatan ilmiah. Albert Munsell adalah seorang pemikir ilmiah sekaligus seniman yang menginginkan agar para seniman dan ilmuwan memiliki sistem yang memudahkan mereka mengekspresikan warna secara konkret.

Munsell HVC adalah ruang warna yang terdiri dari tiga variabel penting, yaitu Hue, Value, dan Chroma. Ketiga variabel ini merupakan bagian dari sistem warna Munsell yang dikembangkan oleh Albert H. Munsell, seorang seniman dan pendidik asal Amerika. Priandana, K., & Sukarman, S. (2014).

1.      Hue

Merupakan spektrum warna yang dominan, seperti merah, hijau, biru, dan lain-lain. Dalam sistem Munsell, warna-warna ini diberi kode huruf.

2.      Value

Menyatakan gelap terangnya warna berdasarkan banyaknya pantulan sinar. Dalam sistem Munsell, nilai ditunjukkan dengan angka, seperti 2, 4, 6, dan seterusnya.

3.      Chroma

Menunjukkan gradasi warna dari kelabu atau putih netral ke warna lainnya. Dalam sistem Munsell, kroma ditunjukkan dengan angka, biasanya dalam kisaran 2-14. 

Sistem warna Munsell didasarkan pada model tiga dimensi, di mana setiap warna terdiri dari tiga atribut tersebut. Dalam sistem ini, warna-warna dijelaskan menggunakan konsep bola sehingga semua warna dapat terlihat dan dapat dijelaskan terkait satu sama lain. 


Color Chart, Munsell System





MANFAAT WARNA TANAH PADA PERTANIAN


Warna tanah memberikan informasi penting yang dapat membantu petani memahami kondisi tanah serta potensi pertumbuhannya. Berikut adalah beberapa manfaat warna tanah untuk pertanian:

1.    Menunjukkan Kandungan Organik: Tanah berwarna gelap, terutama hitam atau cokelat tua, biasanya mengandung bahan organik yang tinggi. Bahan organik ini penting untuk kesuburan tanah karena membantu mempertahankan kelembaban dan menyediakan nutrisi bagi tanaman.

2.      Menandakan Kelembaban: Warna tanah bisa menunjukkan tingkat kelembaban tanah. Tanah yang lembab biasanya berwarna lebih gelap daripada tanah kering. Hal ini penting untuk membantu petani menentukan waktu penyiraman atau mengetahui potensi retensi air dalam tanah.

3.   Mengidentifikasi Kandungan Mineral: Warna tanah juga bisa menjadi indikasi jenis mineral yang ada. Misalnya, tanah berwarna merah atau kuning biasanya menunjukkan adanya oksida besi, sedangkan tanah berwarna keputihan mungkin mengandung kapur atau pasir. Kandungan mineral ini memengaruhi kesuburan dan struktur tanah.

4.  Menilai Aerasi Tanah: Tanah berwarna abu-abu atau kebiruan sering kali menandakan kondisi anaerob atau kekurangan oksigen, yang biasanya terjadi di tanah yang terlalu jenuh air. Kondisi ini kurang ideal untuk pertumbuhan akar tanaman, sehingga petani dapat mengetahui perlunya drainase yang baik.

5.      Sebagai Petunjuk Kesuburan Tanah: Secara umum, tanah yang subur memiliki warna yang lebih gelap karena kaya akan bahan organik dan mineral. Sebaliknya, tanah yang terang atau memudar biasanya memiliki kesuburan yang lebih rendah, sehingga petani bisa merencanakan pemupukan yang lebih baik.

Dengan memahami warna tanah, petani dapat membuat keputusan yang lebih tepat mengenai pengolahan tanah, kebutuhan pupuk, dan strategi penyiraman untuk mendukung pertumbuhan tanaman secara optimal.

Warna tanah dapat menjadi indikator untuk menentukan tingkat kesuburan tanah, kandungan bahan organik, aerasi, dan drainase. Berikut adalah beberapa warna tanah dan artinya:

·        Tanah coklat gelap: Warna tanah yang baik, menunjukkan kandungan bahan                   organik tinggi, stabilitas agregat, dan kesuburan yang tinggi. 

·         Tanah hitam: Menunjukkan kandungan bahan organik yang tinggi. 

·         Tanah merah: Menunjukkan adanya oksidasi bebas. 

·         Tanah abu-abu atau kebiruan: Menunjukkan adanya reduksi. 

·       Tanah berwarna kuning: Disebabkan oleh kandungan besi yang membentuk                  mineral limonit. 

Warna tanah yang tua menunjukkan kesuburan yang tinggi, karena menunjukkan tingkat penumpukan hara-hara yang terjadi. Sedangkan warna tanah yang terang umumnya disebabkan karena kuarsa, yaitu mineral yang nilai gizinya kurang. 





METODE WARNA TANAH MUNSELL (HVC)

Metode warna tanah Munsell adalah sistem yang digunakan untuk mengidentifikasi warna tanah secara ilmiah dan konsisten. Sistem ini mengklasifikasikan warna tanah berdasarkan tiga komponen utama:

  1. Hue (Corak): Hue menunjukkan jenis warna utama pada tanah, seperti merah (R), kuning (Y), atau kombinasi keduanya (YR). Contohnya, corak "10YR" menunjukkan warna kuning yang sedikit kemerahan. Hue ini mengindikasikan kandungan mineral atau oksida besi dalam tanah.
  2. Value (Kecerahan): Value menunjukkan tingkat terang atau gelapnya warna tanah pada skala dari 0 (hitam) hingga 10 (putih). Semakin rendah nilainya, semakin gelap warna tanah tersebut. Kecerahan ini sering terkait dengan kandungan organik atau kelembaban tanah.
  3. Chroma (Intensitas/Saturasi): Chroma mengukur intensitas atau kejernihan warna pada skala dari 0 (netral atau abu-abu) hingga 8 (sangat cerah). Semakin tinggi nilai chroma, semakin intens atau cerah warnanya. Ini sering mengindikasikan aerasi dan drainase tanah; tanah dengan drainase baik cenderung memiliki chroma lebih tinggi.

Contoh Penentuan Warna Tanah dengan Sistem Munsell

Contoh penulisan warna tanah dalam sistem Munsell adalah "10YR 5/3":

  • 10YR = Hue, menunjukkan warna utama (kuning kemerahan).
  • 5 = Value, menunjukkan tingkat kecerahan (sedang, cenderung terang).
  • 3 = Chroma, menunjukkan intensitas warna yang rendah.

Sistem Munsell membantu ilmuwan tanah, agronom, dan petani mengidentifikasi warna tanah dengan standar yang seragam sehingga dapat membandingkan kondisi tanah di berbagai lokasi atau waktu secara konsisten.


The Munsell color chart as used by the World Color Survey. 



WARNA YANG DIDAPAT PADA PRAKTIKUM


1.    Aril

Warna : 7.5 YR / 3 / 2

Bentuk : Granula

Kedalaman : ±5 cm

Lokasi : Lahan Budidaya Tanaman Okra - Mangli, Kaliwates, Jember

2.    Izzam

Warna : 10 YR / 6 / 6

Bentuk : Angular Blocky

Kedalaman : ±30 cm

Lokasi : Gumuk Perumahan

3.    Raffa

Warna : 10 YR / 4 / 4

Bentuk : Subangular blocky

Kedalaman : ±20 cm

Lokasi : Ladang, Kebonsari Jember




Sampel tanah Aril


Sampel Tanah Raffa

Sampel Tanah Izzam







Jumat, 04 Oktober 2024

UJI PH SAMPEL TANAH LAHAN KOPI


UJI PH TANAH MENGGUNAKAN KERTAS PH (LAKMUS) DAN PH METER


pH adalah derajat keasaman atau kebasaan suatu larutan, zat, atau benda. pH merupakan singkatan dari Potential Hydrogen atau Power of Hydrogen. pH tanah adalah tingkat keasaman atau kebasaan tanah yang diukur dalam skala pH 0–14. pH tanah yang netral berada di angka 7, sedangkan tanah yang asam memiliki pH di bawah 7 dan tanah yang basa memiliki pH di atas 7.

pH tanah merupakan variabel utama dalam tanah karena memengaruhi banyak proses kimia, seperti ketersediaan nutrisi tanaman. Tanaman yang berbeda tumbuh subur di tanah yang berbeda. Kisaran pH optimal bagi sebagian besar tanaman adalah antara 5,5 dan 7,5. Berikut ini adalah beberapa rentang pH tanah dan contohnya:

· Sangat asam: < 4,5

· Agak asam: 5,6–6,0

· Sedikit asam: 6,1–6,5

· Netral: 6,6–7,3

· Sedikit basa: 7,4–7,8

· Cukup basa: 7,9–8,4

· Sangat basa: 8,5–9,0

· Sangat basa kuat: > dari 9,1










PENTINGNYA MENGETAHUI PH TANAH DAN MANFAATNYA

Mengetahui pH tanah penting karena dapat membantu petani dan peneliti dalam: Menentukan jenis tanaman yang cocok ditanam, Mengelola tanah sesuai kebutuhan tanaman, Menghindari kerugian akibat keasaman atau alkalisitas tanah yang tidak sesuai, Mengoptimalkan hasil panen.
pH tanah atau tingkat keasaman tanah dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman, di antaranya:
  1. Menentukan seberapa mudah ion-ion unsur hara diserap oleh tanaman
  2. Menunjukkan keberadaan unsur-unsur yang bersifat racun bagi tanaman
  3. Menentukan perkembangan mikroorganisme dalam tanah

Tanah dengan pH yang subur memiliki beberapa karakteristik, seperti:
  1. Struktur tanah yang baik, yaitu agregat tanah yang stabil dan pori-pori yang baik
  2. Populasi mikroorganisme yang sehat

Untuk mengurangi tingkat keasaman tanah, petani dapat menambahkan dolomit (kapur pertanian). Sedangkan untuk menetralkan sifat basa tanah, petani dapat menambahkan kapur gypsum.










CARA MENGGUNAKAN KERTAS PH (LAKMUS) PADA SAMPEL TANAH


Cara menggunakan kertas ph pada sampel tanah sebagai berikut :

1. Siapkan wadah dan masukkan sampel tanah sekitar ±2 sendok makan

2. Beri sedikit air dan aduk hingga sampel mengental

3. Ambil selembar kertas pengukur pH dan masukan kedalam sampel tanah selama ±30 detik

4. Angkat kertas pH

5. Bersihkan secara perlahan kertas pH menggunakan tisu

6. Cocokan pada warna sampel pH pada kemasan

7. Catat dan identifikasi hasil yang didapatkan


Pengambilan sampel tanah dilahan kopi

Melarutkan sampel tanah dengan air dan
memasukan pH kertas kedalam sampel tanah

mengidentifikasi pH
 

CARA MENGGUNAKAN pH METER PADA SAMPEL TANAH


Cara menggunakan pH meter pada sampel tanah sebagai berikut :

1. Siapkan wadah dan masukkan sampel tanah sekitar ±2 sendok makan

2. Beri sedikit air dan aduk hingga sampel mengental

3. Diamkan sampel selama 1-24jam

4. Hidupkan alat/Geser tombol hingga on dan memunculkan angka pada indikator alat

5. Masukan alat pada bagian air sampel

6. Tunggu hingga angka tidak berubah-ubah

7. Catat dan identifikasi hasil yang didapatkan




LOKASI SAMPEL TANAH


Lokasi sampel tanah yang kami gunakan untuk pengamatan uji sampel tanah pada praktikum ini adalah di lahan kopi milik Politeknik Negeri Jember. Hasil yang kami dapatkan menggunakan kertas sekitar ±5, sedangkan menggunakan pH meter kami mendapatkan angka 6,2. Dapat disimpulkan bahwa tanah lahan kopi tersebut sedikit lebih asam dikarenakan tanah tersebut yang teksturnya keras dan cocok untuk digunakan lahan tanaman kopi.






Selasa, 24 September 2024

TEKSTUR SAMPEL TANAH DENGAN TEKNIK JAR METHOD DAN SENSORY

MENGAMATI TEKSTUR SAMPEL TANAH DENGAN TEKNIK JAR METHOD DAN SENSORY

 

APA ITU TEKSTUR TANAH?

Tekstur tanah adalah pembagian ukuran butir-butir tanah. Butir yang paling kecil adalah butir liat, diikuti butir debu, pasir, dan kerikil. Tekstur tanah dikatakan baik apabila antara pasir, debu, dan liat mempunyai komposisi hampir seimbang. Tanah seperti ini disebut tanah lempung. Semakin halus butir-butir tanah maka semakin kuat tanah tersebut memegang air dan unsur hara. Tanah yang mempunyai kandungan liat terlalu tinggi akan sulit diolah, karena tanah jenis ini akan sulit melewatkan air sehingga bila tanahnya datar akan cenderung tergenang dan pada tanah berlereng erosinya tinggi. Sedangkan tanah dengan butir-butir terlalu kasar (pasir) tidak dapat menahan air dan unsur hara, sehingga tanaman yang tumbuh pada jenis tanah ini mudah mengalami kekeringan dan kekurangan hara.

 


TEKSTUR TANAH TERDIRI DARI

1.        Liat

2.        Liat berdebu

3.        Liat berpasir

4.        Lempung

5.        Lempung berliat

6.        Lempung liat berpasir

7.        Lempung liat bedebu

8.        Lempung berpasir

9.        Lempung berdebu

10.    Pasir

11.    Pasir berlempung

12.    Debu

 

 

 

 

PRAKTIKUM TEKSTUR TANAH MENGGUNAKAN JAR METHOD

Alat dan bahan :

1.        Toples plastik bening

2.        Air

3.        Sabun/ekonomi cair

4.        Sampel tanah

5.        Pengaduk

Teknis pelaksanaan :

a.         Hancurkan atau perkecil terlebih dahulu sampel tanah dan bersihkan dari kotoran seperti bebatuan, dedaunan, dll.

b.        Masukan kedalam toples plastik bening dan diisi air hingga setengah toples

c.         Berikan 1-2 tetes sabun cair

d.        Aduk merata selama 5-10 menit

e.         Beri label dan tanggal pada toples

f.          Diamkan selama 1 minggu

 

Gambar 2. Sampel tanah diisi air hingga setengah toples

Gambar 3. Mengaduk selama 5-10 menit

 
Gambar 4. Beri label dan diamkan selama seminggu

   



PRKATIKUM TEKSTUR TANAH MENGGUNAKAN METODE SENSORY

Alat dan bahan :

1.        Sampel tanah

2.        Air

3.        Penggaris

Teknis pelaksanaan :

a.         Sampel tanah diberi sedikit air hingga lunak dan dapat dibentuk seperti bola.

b.        Setelah sampel tanah menjadi lunak dan berbentuk bola, kemudian dipipihkan seperti pita panjang menggunakan jari-jari secara perlahan.

c.         Jika sampel tanah terjatuh atau terputus, ukur sampel tanah yang terputus menggunakan penggaris dan dicatat (>2,5cm, 2,5cm dan >5cm), ulangi hingga mendapatkan 3 sampel pengukuran.

d.        Ambil sedikit sampel dan beri air hingga halus dan rasakan menggunakan tangan, sampel tanah akan terbagi menjadi 3 yaitu gritty/kasar, smooth/halus, dan lengket.

 

 

Gambar 5. Sampel tanah dilunakkan dan dibentuk bola

Gambar 6. Percobaan pertama 6,5 cm

Gambar 7. Percobaan kedua 7,5 cm


Gambar 8. Percobaan ketiga 6 cm
Gambar 9. Merasakan tekstur tanah





 

 

 

 


Senin, 23 September 2024

PENGAMBILAN DAN PENGAMATAN TEKSTUR SAMPEL TANAH TERGANGGU



PRAKTIKUM – DASAR DASAR ILMU TANAH 

PENGAMBILAN SAMPEL TANAH TERGANGGU & MENGAMATI TEKSTUR SAMPEL TANAH DENGAN TEKNIK JAR METHOD DAN SENSORY


A. PENGERTIAN DAN TUJUAN PENGAMBILAN SAMPEL TANAH

Tanah adalah kumpulan dari benda alam dipermukaan bumi yang tersusun dalam horison-horison, terdiri dari campuran bahan mineral, bahan organik, air dan udara, dan merupakan media untuk tumbuhnya tanaman.

Untuk mencari atau mengetahui sifat fisik tanah, kita dapat menggunakan dua teknik yaitu pengambilan contoh tanah secara utuh dan pengambilan contoh tanah secara tidak utuh (Lugito, 2012).

Pengambilan sampel tanah merupakan tahap awal yang sangat penting dalam uji tanah, karena dengan pengambilan contoh tanah yang benar akan menjamin bahwa tanah yang akan dianalisis dilabolatorium benar-benar area yang akan diamati. 


Pada saat proses pengambilan sampel tanah ini, struktur alami tanah yang diambil bersifat terganggu (disturbed) dikarenakan banyak objek-objek selain tanah contohnya bebatuan, dedaunan, dan lain-lain yang ada di dalam tanah, oleh karena itu proses pengambilan sampel ini disebut Sampel Tanah Terganggu.


B. PEMILIHAN LOKASI DAN TITIK PENGAMBILAN SAMPEL


Pemilihan titik dapat dilakukan secara Diagonal, Zigzag, Menyilang, maupun pola lainnya. Jumlah titik tersebut dapat ditentukan berdasarkan panjang lahan ataupun luas area permukaan lahan. Dalam praktikum ini lahan yang digunakan untuk pengambilan sampel tanah terganggu adalah kebun kopi Politeknik Negeri Jember dengan luasan 72m x 72m (Jumlah titik sampel minimum adalah 10-16 titik).
 

Gambar 1. Macam- macam pola pengambilan sampel tanah



C. TABEL JUMLAH MINIMUM TITIK GALIAN SAMPEL TANAH BERDASARKAN PANJANG LAHAN ATAUPUN LUASAN LAHAN


Gambar 2. Jumlah titik minimum pengambilan sampel tanah



D. TEKNIS PELAKSANAAN

1. Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :

1. Bor tanah
2. Pisau
3. Nampan
4. Label kertas
5. Meteran
bor tanah
Gambar 3. Bor tanah (Auger) Sumber: Wcfhire


nampan
Gambar 4. Nampan plastik

2. Langkah - langkah pengambilan sampel tanah terganggu

- Bersihkan terlebih dahulu permukaan tanah dari vegetasi dan penghalang seperti contoh batu, daun, sampah, dan penghalang lainya sebelum pengeboran.

- Bor tanah dipelintir masuk ke dalam searah jarum jam hingga sub-kedalaman sample yang dinginkan (20cm, 40cm, 60cm).

- Ditarik keluar (Sambil diputar berlawanan arah jarum jam agar sedikit lebih mudah untuk mengeluarkannya).

- Masukan sampel yang telah diambil ke dalam nampan dan di beri label sesuai kedalaman yang dimbil.



Gambar 5. Pengambilan sampel tanah

Gambar 6. Pengambilan sampel tanah


Gambar 7. Pengambilan sampel tanah

Gambar 8. Pengambilan tanah dari Bor tanah

sampel tanah
Gambar 9. Sampel tanah yang berhasil didapatkan



TEKNIK JAR METHOD DAN SENSORY
 

APA ITU TEKSTUR TANAH?

Tekstur tanah adalah pembagian ukuran butir-butir tanah. Butir yang paling kecil adalah butir liat, diikuti butir debu, pasir, dan kerikil. Tekstur tanah dikatakan baik apabila antara pasir, debu, dan liat mempunyai komposisi hampir seimbang. Tanah seperti ini disebut tanah lempung. Semakin halus butir-butir tanah maka semakin kuat tanah tersebut memegang air dan unsur hara. Tanah yang mempunyai kandungan liat terlalu tinggi akan sulit diolah, karena tanah jenis ini akan sulit melewatkan air sehingga bila tanahnya datar akan cenderung tergenang dan pada tanah berlereng erosinya tinggi. Sedangkan tanah dengan butir-butir terlalu kasar (pasir) tidak dapat menahan air dan unsur hara, sehingga tanaman yang tumbuh pada jenis tanah ini mudah mengalami kekeringan dan kekurangan hara.

 


TEKSTUR TANAH TERDIRI DARI

1.        Liat

2.        Liat berdebu

3.        Liat berpasir

4.        Lempung

5.        Lempung berliat

6.        Lempung liat berpasir

7.        Lempung liat bedebu

8.        Lempung berpasir

9.        Lempung berdebu

10.    Pasir

11.    Pasir berlempung

12.    Debu

 

 

 

 

PRAKTIKUM TEKSTUR TANAH MENGGUNAKAN JAR METHOD

Alat dan bahan :

1.        Toples plastik bening

2.        Air

3.        Sabun/ekonomi cair

4.        Sampel tanah

5.        Pengaduk

Teknis pelaksanaan :

a.         Hancurkan atau perkecil terlebih dahulu sampel tanah dan bersihkan dari kotoran            seperti bebatuan, dedaunan, dll.

b.        Masukan kedalam toples plastik bening dan diisi air hingga setengah toples

c.         Berikan 1-2 tetes sabun cair

d.        Aduk merata selama 5-10 menit

e.         Beri label dan tanggal pada toples

f.          Diamkan selama 1 minggu

 

Gambar 2. Sampel tanah diisi air hingga setengah toples

Gambar 3. Mengaduk selama 5-10 menit

 
Gambar 4. Beri label dan diamkan selama seminggu

DATA DAN HASIL PENGAMATAN

Hasil pengamatan menggunakan metode jar membentuk lapisan-lapisan yakni lapisan pasir, silt (debu), dan clay (liat). Lapisan-lapisan tersebut diukur menggunakan penggaris :
a. Pasir : 1,4 cm  
b. Clay  : 1 mm
c. Silt : 1,2 cm

Rumus menghitung persentase lapisan :
Gambar rumus persentase
Gambar hasil persentase dari pengukuran

        Hasil dari perhitungan dan diamati dengan segitiga tekstur, sampel tanah yang diamati merupakan masuk dalam kategori Sandy Clay.


PRKATIKUM TEKSTUR TANAH MENGGUNAKAN METODE SENSORY

Alat dan bahan :

1.        Sampel tanah

2.        Air

3.        Penggaris

Teknis pelaksanaan :

a.    Sampel tanah diberi sedikit air hingga lunak dan dapat dibentuk seperti bola.

b.  Setelah sampel tanah menjadi lunak dan berbentuk bola, kemudian dipipihkan seperti pita panjang menggunakan jari-jari secara perlahan.

c.   Jika sampel tanah terjatuh atau terputus, ukur sampel tanah yang terputus menggunakan penggaris dan dicatat (>2,5cm, 2,5cm dan >5cm), ulangi hingga mendapatkan 3 sampel pengukuran.

d.  Ambil sedikit sampel dan beri air hingga halus dan rasakan menggunakan tangan, sampel tanah akan terbagi menjadi 3 yaitu gritty/kasar, smooth/halus, dan lengket.

 

 

Gambar 5. Sampel tanah dilunakkan dan dibentuk bola

Gambar 6. Percobaan pertama 6,5 cm

Gambar 7. Percobaan kedua 7,5 cm


Gambar 8. Percobaan ketiga 6 cm
Gambar 9. Merasakan tekstur tanah


Setelah melakukan metode sensory sampel tanah memiliki tekstur kasar/gritty dan sedikit lengket dapat disimpulkan sampel tanah yang diamati masuk dalam kategori Sandy Clay.

(Undisturbed soil sample)

PENGAMBILAN SAMPEL TANAH TIDAK TERGANGGU (Undisturbed soil sample)           Praktikum pengambilan sampel tanah tidak terganggu adalah salah...